Seperti yang telah dibahas pada artikel sebelumnya di Varian New Shine Muscat dikebunkan di Australia , adalah Royal Grapes, perusahaan Australia yang mendapatkan izin tanam dari AATI Holdings Pty Ltd (selanjutnya disebut "AATI"). Kebun anggur di Victoria menanam tujuh varietas anggur yang dipatenkan. Varietas ini telah berhasil diperkenalkan dari Jepang oleh AATI, dan mereka memegang hak eksklusif di Australia untuk memproduksi tujuh varietas anggur ini. "Paten tersebut mencakup lima varietas anggur merah (Violet King, Wagamichi, Kotopi, My Heart, Queen Muscat), dan dua varietas anggur hijau (Yuhou, Appare ). Dalam semua varietas ini setidaknya 50% susunan genetik berasal dari anggur Jepang. Kombinasi dengan varietas anggur Jepang menghasilkan varietas hibrida baru yang lebih beraroma dan berukuran lebih besar. Semua varietas ini telah melalui proses pemeriksaan dan karantina Australia yang ketat sebelum berhasil ditanam di pembibitan tanaman Australia." Hal ini me
PENGENDALIAN PENYAKIT PADA TANAMAN ANGGUR
Setelah di post sebelumnya kita membahas pengendalian hama pada tanaman anggur, kali ini kita lanjutkan membahas penyakit pada tanaman anggur dan pengendalian nya.
Seperti kita ketahui, anggur merupakan tanaman yang berasal dari negara empat musim. Ketika kita akan menanam pohon anggur di negara tropis, akan banyak penyakit yang menantinya, hal ini karena curah hujan di daerah tropis sangat tinggi yang memicu meningkatnya kelembapan.
Jamur / fungi merupakan salah satu penyakit yang mengintai tanaman anggur di musim hujan.
Jamur dan penyakit apa saja yang menyukai hijau nya daun tanaman anggur anda? Simak ulasannya berikut.
A. Tepung palsu (Downy mildew)
Serangan pada daun berupa bercakbercak berwarna kuning kehijauan di permukaan daun bagian atas dan di bagian permukaan bawahnya muncul semacam tepung berwarna putih terdiri dari Sporangium dan Sporangiofor. Daun muda lebih mudah terserang dibandingkan organ tanaman lain. Pada tunas dan sulur yang terserang akan memperlihatkan tepung putih di bawahnya, sehingga tidak dapat tumbuh dengan sempurna, produksi turun sampai 70% dalam satu musim.
Penyebab : Plasmopara viticola
Pengendalian :
i. Mengurangi kelembaban kebun
ii. Menanam kultivar anjuran yang tahan
iii. Memotong dan memusnahkan tanaman yang terserang
iv. Aplikasi fungisida berbahan aktif propineb (2,5 g/l), tembaga dan zineb (2 g/l) dengan interval 3 sehari dapat
menekan intensitas serangan sebesar 87,3%
v. Tanaman dilindungi dengan atap plastic
B. Cendawan tepung (Powdery mildew)
Gejala :
Gejala muncul pada semua tingkat pertumbuhan (daun, ranting, dan buah) terdapat bercak-bercak bertepung putih kelabu dan meluas sehingga sisi atas daun Nampak berdebu. Dalam kondisi kering daun terserang menggulung ke atas, warna tepung kelabu berubah menjadi hitam / gelap dan tanaman terserang tampak layu dan kerdil. Batang yang sakit berwarna coklat. Buah yang terjangkit sangat awal tidak dapat berkembang, buah yang sakit tidak dapat berbentuk teratur dan tidak dapat matang.
Penyebab :
Cendawan Uncinula necator yang sering disebut Oidium tuckeri dengan micelium di permukaan daun.
Pengendalian :
i. Mengurangi sumber infeksi dengan memotong bagian tanaman yang sakit lalu dimusnahkan.
ii. Dikendalikan secara kimia dengan fungisida berbahan aktif belerang atau dengan bubur california, benomyl thiopnate, dan thiopnate-methyl efektif terhadap U. necator.
C. Karat daun
Gejala :
Pada sisi daun terdapat tepung berwarna jingga. Pada serangan berat seluruh permukaan daun tertutup oleh lapisan spora dan daun segera rontok. Tanaman yang sakit hanya memiliki sedikit daun dan hasilnya berkurang.
Penyebab : Jamur Physopella ampelopsidis atau disebut jamur karat.
Pengendalian :
i. Dengan memusnahkan daun-daun yang terserang cendawan ini
ii. Pengendalian dengan fungisida berbahan aktif mankozeb, oksiklorida tembaga dan benomyl
D. Penyakit busuk kering (Red fire disease)
Gejala : Bercak muncul mula-mula pada bagian bawah daun. Pada bagian atas daun muncul bercak tidak beraturan berwarna kuning dan melebar tanpa membentuk lingkaran konsentris, kemudian warnanya menjadi coklat dengan tepinya berwarna kuning. Bila gejala lanjut bercak akan mengering dan menggulung seperti terjemur matahari
Penyebab : Cendawan Pseudopeziza Tracheiphila
Pengendalian :
i. Sanitasi kebun dengan membakar bagian tanaman yang habis dipangkas.
ii. Mengurangi kelembaban kebun dengan memetik daun – daun yang sudah tidak produktif.
iii. Aplikasi fungisida
E. Busuk Buah / Gray Mould
Gejala : Bagian tanaman yang terserang menjadi berwarna agak colat. Serangan lebih lanjut menyebabkan daging buah membusuk, lunak, dan berair. Buah yang sakit akhirnya mengeriput dan menjadi coklat tua. Cendawan membentuk spora berwarna kelabu yang bertepung pada permukaan buahnya (dalam cuaca lembab)
Penyebab : Botrytis cinerea Pers
Pengendalian :
i. Membuang buah atau dompolan buah yang telah terserang penyakit
ii. Mengurangi kelembaban dengan melakukan pemangkasan secara tepat
Penyebab : Plasmopara viticola
Pengendalian :
i. Mengurangi kelembaban kebun
ii. Menanam kultivar anjuran yang tahan
iii. Memotong dan memusnahkan tanaman yang terserang
iv. Aplikasi fungisida berbahan aktif propineb (2,5 g/l), tembaga dan zineb (2 g/l) dengan interval 3 sehari dapat
menekan intensitas serangan sebesar 87,3%
v. Tanaman dilindungi dengan atap plastic
B. Cendawan tepung (Powdery mildew)
Gejala :
Gejala muncul pada semua tingkat pertumbuhan (daun, ranting, dan buah) terdapat bercak-bercak bertepung putih kelabu dan meluas sehingga sisi atas daun Nampak berdebu. Dalam kondisi kering daun terserang menggulung ke atas, warna tepung kelabu berubah menjadi hitam / gelap dan tanaman terserang tampak layu dan kerdil. Batang yang sakit berwarna coklat. Buah yang terjangkit sangat awal tidak dapat berkembang, buah yang sakit tidak dapat berbentuk teratur dan tidak dapat matang.
Penyebab :
Cendawan Uncinula necator yang sering disebut Oidium tuckeri dengan micelium di permukaan daun.
Pengendalian :
i. Mengurangi sumber infeksi dengan memotong bagian tanaman yang sakit lalu dimusnahkan.
ii. Dikendalikan secara kimia dengan fungisida berbahan aktif belerang atau dengan bubur california, benomyl thiopnate, dan thiopnate-methyl efektif terhadap U. necator.
C. Karat daun
Gejala :
Pada sisi daun terdapat tepung berwarna jingga. Pada serangan berat seluruh permukaan daun tertutup oleh lapisan spora dan daun segera rontok. Tanaman yang sakit hanya memiliki sedikit daun dan hasilnya berkurang.
Penyebab : Jamur Physopella ampelopsidis atau disebut jamur karat.
Pengendalian :
i. Dengan memusnahkan daun-daun yang terserang cendawan ini
ii. Pengendalian dengan fungisida berbahan aktif mankozeb, oksiklorida tembaga dan benomyl
D. Penyakit busuk kering (Red fire disease)
Penyebab : Cendawan Pseudopeziza Tracheiphila
Pengendalian :
i. Sanitasi kebun dengan membakar bagian tanaman yang habis dipangkas.
ii. Mengurangi kelembaban kebun dengan memetik daun – daun yang sudah tidak produktif.
iii. Aplikasi fungisida
E. Busuk Buah / Gray Mould
Penyebab : Botrytis cinerea Pers
Pengendalian :
i. Membuang buah atau dompolan buah yang telah terserang penyakit
ii. Mengurangi kelembaban dengan melakukan pemangkasan secara tepat
Komentar
Posting Komentar